Hari ini,
jiwaku seakan terketuk dan tersentuh oleh sesuatu yan kau sendiri tak mengerti
pa ini. Hati ini seakan mendapat sebuah
jawaban yang seharusnya belum kudapat hari ini, karena terlalu cepat untukku. Aku sadar dan aku mengerti, memang tak seharusnya
aku menempatkan rasa ini kepadanya, yang jelas-jelas dia kini telah memiliki
peri hatinya. Mungkin harapan ini hanya
akan menjadi sebuah harapan semu yang tak kan pernah terwujud, ya takkan
pernah.
Hubungan yang
mereka jalani kini sudah sangat lama yang kurasa takkan pernah goyah hanya
dengan datangnya seorang gadis kecil yang polos dan tak tau apa-apa
sepertiku. Mungkin untuk kesekian
kalinya, rasa ini tetap akan kusimpan dan kujaga didalam hatiku. Bila perlu akan ku letakkan dalam peti yang kecil,
ku kunci, kumasukkan lagi kedalam peti yang lebih besar dari sebelumnya, ku
kunci lagi, ku masukkan lagi kedalam peti yang lebih besar lagi, ku kunci
lagi. Begitu seterusnya hingga sampai
kepada kelipatan 99. Lalu kuncinya ku
buang jauh ke tempat yang tak mungkin bisa di gapai oleh siapapun, dan petinya ku masukkan
kedalam perutku agar tak dapat terbuka lagi.
Sehingga menjadikan rasa ini hilang dan bisa membiarkan dia hidup tenang
dan bahagia dengan peri hatinya.
Tapi, satu hal
yang harus kau ingat. Aku takkan
melupakan semua kenangan kita bersama yang sudah kita lalui bersama meskipun
semua itu bisa dihitung dengan hitungan jari.
Satu tempat yang takkan kulupakan, dimana saat itu aku merasa aku sangat
takut sekali, tapi dengan hati lembutmu kau menenangkanku. “dasar
penakut, itu kucing bukan anjing”.
Disaat aku yang hampir mati berdri bisa tertawa dan tersenyum hanya
dengan satu kalimat yang mungkin jika orang mendengarnya itu hanya kalimat yang
tak berbobot. Tapi untukku kalimat itu
sangat-sangat berharga dan takkan pernah kulupakan. Karena dia itu jarang sekali bisa “melucu” didepan orang yang masih
dianggap sebagai orang baru, hmm atau lebih tepatnya orang asing yang datang
dalam kehidupannya.
Hmm, tentu saja. Nasehat-nasehatmu juga takkan pernah aku
lupakan, semua kalimat-kalimat motivasi yang kau berikan kepada ku dan bisa
membuatku selalu yakin dengan apa yang aku lakukan. Thank’s brother, you’re so the best for me
:’).
Mungkin jika
suatu saat nanti kau bersanding dengannya, aku hanya bisa menyaksikan itu semua
dari kejauhan dan aku hanya bisa mendoakanmu berharap kamu dan dia akan abadi
hingga takdir yang akan memisahkan kalian berdua.
Amiinn J
Tetaplah jadi
yang tebaik untuknya, mungkin suatu saat nanti kita berpisah dan tak kan
bertemu lagii,, miss you brother :’)
TO
: YY
JJJ
By :
april ariesta
23
maret 2012
16.30
wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar